Keilmuan – Teknik Elektro

Keilmuan

Keilmuan

Mengenal Berbagai Jenis Sensor di dalam sistem IoT

Buat kalian yang masih penasaran tentang apa itu sensor, ada berapa macamnya dan apa fungsinya dalam dunia Internet of Things, yuks….simak penjelasan di link berikut : http://risa.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/2019/01/11/peran-penting-sensor-dalam-sistem-internet-of-things/

Keilmuan

Praktikum di Teknik Elektro ITTP

  Hai generasi millenium yang berbahagia… Kalau mendengar kata “Fisika”, memang sih yang terbayang adalah rumus-rumus super susah yang kadang kita tidak tahu mau dipakai untuk apa. Sehingga banyak di antara kita yang sudah alergi duluan kalau mendengar kata “Fisika”. Tapi tahu tidak kalau sebenarnya, secara eksperimental, Fisika itu menyenangkan kok. Contohnya, kakak-kakak kalian di program studi S1 Teknik Elektro. Mereka mencoba melakukan eksperimen dengan menggunakan prinsip-prinsip Fisika. Seru kok. Karena Fisika itu sebenarnya adalah cara kita memahami fenomena alam. Dan saat kita melihat suatu fenomena alam yang sederhana, ternyata cukup keren untuk ditelaah lebih lanjut. Jadi Fisika itu bukan melulu tentang rumus. Rumus hanyalah cara kita memahami fenomena alam yang ada. Contohnya saat kakak-kakak kalian melakukan percobaan tentang kalorimeter. Sebelumnya, mungkin kalian bertanya, kalorimeter itu apaan sih? Secara ilmiah kalorimeter adalah  alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter adalah kalorimeter campuran. Kalorimeter terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan didalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat misalkan gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar pertukaran kalor dengan sekitar kalori meter dapat dikurangi. Terus, mengapa kita harus belajar tentang kalorimeter? Karena siapa tahu suatu saat kita ingin membuat suatu alat yang bisa membuat es krim yang kita buat susah mencair di dalam box. Atau ayam panggang yang tetap terjaga kehangatannya walaupun dibawa ke mana-mana. Intinya dari pemahaman sederhana kita bisa berkreasi untuk memudahkan kita menjalani kehidupan ini, betul ga? Hehe….……   Pengukuran Kalorimeter Nah, Mas –mas elektro yang lain juga mengadakan percobaan tentang microwave. Kalau mendengar microwave mungkin  yang terbayang adalah alat untuk menghangatkan makanan ya, hmmm…… Tapi sebenarnya pengertian microwave lebih luas daripada itu. Microwave yang kalau dalam bahasa Indonesia berarti gelombang micro, adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3×109 Hz). Gelombang mikro merupakan salah satu yang termasuk dalam radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik berbentuk gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya tidak membutuhkan medium. Gelombang mikro merupakan sistem pelaksanaan hubungan komunikasi dengan pemancar radio dengan menggunakan gelombang-gelombang yang pendek (mikro). Gelombang mikro ini bergerak dalam satu arah garis lurus (one point line-of-sight) dan mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek dibandingkan dengan sistem radio komunikasi biasa. Terdengar rumit ya. Tapi yang menarik dari gelombang micro adalah aplikasinya bisa banyak sekali. Tanpa gelombang micro, kita nggak bisa telepon-teleponan atau whatsapp-whatsappan dengan rekan rekan kita menggunakan Handphone. Kita juga akan susah untuk menonton siaran langsung liga champion. Dengan mempelajari ini siapa tahu kita bisa membuat sinyal yang terkirim untuk kita menjadi kuat, sehingga sinyalnya tidak timbul tenggelam saat kita berada di basement Supermall.   Cara Kerja Microwave Selain itu, kakak-kakak Elektro yang lain juga asyik mengadakan percobaan tentang Motor Listrik. Hmmh motor pakai listrik? Bisa ya? Bukannya biasanya motor pakai bensin ya? Tapi sebenarnya pengertian motor itu luas kok, bukan hanya sekedar honda, yamaha atau suzuki. Motor listrik termasuk dalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik,kipas angin). Dan tahu nggak, Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Dan kita bisa melakukan semua percobaan ini di laborotarium Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Purwokerto lho.   Cara Kerja Motor Listrik Itu semua hanya sebagian percobaan Fisika yang dilakukan di Prodi Teknik Elektro. Masih banyak percobaan-percobaan seru lain yang bisa dilakukan baik terkait Fisika, atau yang lainnya. seperti bagaimana kita mengontrol nyala lampu Led atau pergerakan konveyor. Aplikatif sekali dan terpakai di dunia industri.  Kalau di prodi elektro banyak praktikumnya ya memang wajar. Mengapa? Karena hampir semua dunia industri membutuhkan kemampuan praktis lulusan prodi Teknik Elektro. Nggak percaya, coba dicek. PT. Pertamina, kalau buka lowongan, pasti ada prodi teknik Elektronya. PT telkom juga, selalu membuka lowongan untuk prodi elektro. PT. PLN? Jangan ditanya. PT PLN, dan semua anak perusahaannya dipastikan membutuhkan lulusan prodi elektro. Intinya, lulusan prodi elektro dibutuhkan di industri minyak dan gas, energi,  otomotif dan banyak lagi. Karena Semua sistem membutuhkan listrik bukan? Jadi kalau masih bingung, mungkin bisa browsing-browsing di internet tentang  aplikasi sistem industri yang menggunakan kompetensi elektro. Siapa tahu tertarik dan berminat, sehingga kalian bisa bereksperimen menggunakan peralatan elektro yang pastinya seru dan menarik di prodi Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Purwokerto.

IT Telkom
Keilmuan

Workshop Pembuatan Skema Kompetensi LSP-P1

Pada hari Sabtu, 10 Maret 2018 telah dilaksanakan Workshop Pembuatan Skema Kompetensi LSP-P1. Kali ini dihadirkan Bpk Ir. Muhammad Najib, M.B.A., sebagai pemateri. Beliau adalah Anggota Komisi Perencanaan dan Pengembangan BNSP. Workshop yang berlangsung di kampus ITTelkom Purwokerto ini bertujuan untuk mendesain skema-skema sertifikasi yang nantinya akan diberikan sebagai bekal mahasiswa ITTelkom.

IT Telkom
Keilmuan

Simulasi Starting Motor DC dengan Pemodelan State-Space Menggunakan Metode Runge-Kutta

Sebuah motor DC dapat dimodelkan dengan state-space model sebagai berikut: dengan p adalah operator difersensial terhadap waktu. Persamaan diatas dapat dinyatakan dengan ringkas sebagai berikut X’ ̇=AX+BU dengan vektor variabel state X=[ ia ωm ] dan vektor input U=[V Tl]. Jika parameter-parameter Mesin DC diketahui, maka persamaan di atas dapat diselesaikan untuk ia(t) dan ωm(t) dengan menggunakan metode Runge-Kutta. Dari datasheet Motor DC Sonceboz 5455-15 (terlampir) didapatkan parameter sebagai berikut: Tegangan nominal V = 48 volt Resistansi terminal Ra = 0,45 ohm Induktansi terminal La = 0,71 mH Konstanta Torsi Kb = 36 mNm/A Momen Inersia rotor J = 126 g.cm2 = 0,0126 Kg.m2 Koefisen gesekan Bl tidak didapatkan dari datasheet, jadi diasumsikan sebesar 0.0001 Nm/(rad/sec). Torsi beban Tl diasumsikan sebesar torsi kontinyu 100 mNm. Dari data di atas bisa didapatkan parameter-parameter state-space sebagai berikut: A11 = -Ra/La = -633.8 A12 = -Kb/La = -50,70 A21 = Kb/J = 2857 A22 = -Bl/J = -7,937 B11 = 1/La = 1408 B22 = -1/J = -79365 Vektor input U sebagai berikut: U1 = V = 48 U2 = Tl = 0.1 Berikut listing program penyelesaian persamaan dengan metode Runge Kutta menggunakan Octave maupun MATLAB.   *** clear all; clc; disp(‘A adalah’); a=[-633.8 -50.70;2857 -7.937] disp(‘dan B adalah’); b=[1408 0;0 -79365] x=[0;0]; %X(1) arus, X2 kecepatan sudut t=0; dt=0.00001; takhir=0.015; disp(‘U adalah’); u=[48;0.1] tampil=[]; vekt=[]; vekx1=[]; %arus ia vekx2=[]; %kecepatan sudut while t<=takhir %iterasi runge-kutta k1=dt*(a*x+b*u); k2=dt*(a*(x+0.5*k1)+b*u); k3=dt*(a*(x+0.5*k2)+b*u); k4=dt*(a*(x+k3)+b*u); tampil=[tampil; t x(1) x(2)]; vekt=[vekt;t]; vekx1=[vekx1;x(1)]; vekx2=[vekx2;x(2)]; x=x+(k1+2*k2+2*k3+k4)/6; t=t+dt; end tampil %menampilkan hasil iterasi dalam tabel plot (vekt,vekx1,vekt,vekx2/10); %membuat plot, skala kecepatan sudut 1:10 legend (‘i, ampere’,’w, x10 rad/s’); grid on; title (‘Simulasi Starting Motor DC dengan Pemodelan State-Space Menggunakan Metode Runge-Kutta’,’Fontsize’,14); xlabel (‘t, detik’,’Fontsize’,12); ylabel (‘arus dan kecepatan sudut’,’Fontsize’,12);

IT Telkom
Keilmuan

‘Simulasi Tegangan kapasitor pada rangkaian RLC seri Menggunakan Metode Runge-Kutta’

Simulasi ini dapat dijalankan menggunakan ‘Octave’ maupun ‘Matlab’ Parameter yang dapat diubah adalah R, L, C, dan t-akhir simulasi. hasil simulasi ditampilkan dalam bentuk grafik *** clear all; clc; R=50; L=0.005; C=0.000001; vs=5; a=[0 1;-1/(L*C) -R/L] b=[0;1] x=[0;1]; t=0; dt=0.000001; takhir=0.004; u=vs/(L*C); tampil=[]; vekt=[]; vekx1=[]; vekx2=[]; kk=[]; while t&lt;=takhir k1=dt*(a*x+b*u); k2=dt*(a*(x+0.5*k1)+b*u); k3=dt*(a*(x+0.5*k2)+b*u); k4=dt*(a*(x+k3)+b*u); tampil=[tampil; t x(1) x(2)]; vekt=[vekt;t]; vekx1=[vekx1;x(1)]; vekx2=[vekx2;x(2)]; kk=[kk; k1 k2 k3 k4]; x=x+(k1+2*k2+2*k3+k4)/6; t=t+dt; end %vekt %vekx1 %vekx2 %tampil %kk plot (vekt,vekx1); legend (‘vc, volt’,’dvc/dt’ ); grid on; title (‘Simulasi Tegangan kapasitor pada rangkaian RLC seri Menggunakan Metode Runge-Kutta’); xlabel (‘t, detik’,’Fontsize’,12); ylabel (‘vc’,’Fontsize’,12);

Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp

Email

: 0281-641629

Copyright ©2024 All Rights Reserved By Telkom University

Scroll to Top